Penggunaan
alat peraga dalam suatu pembelajaran adalah hal yang penting, terlebih dalam
pembelajaran fisika. Hal ini dikarenakan alat peraga dapat membantu siswa untuk
lebih memahami teori atau konsep yang telah dipelajari. Konsep yang mendasari
adalah perlunya melibatkan siswa dalam pengamatan langsung terhadap peristiwa
alam yang ditemui mereka sehari-hari tetapi ternyata hal itu sangat sulit
dilakukan. Oleh sebab itu, diperlukan alat sederhana yang dapat menghadirkan
peristiwa alam yang sama dengan kenyataan. Selain itu, juga didasari oleh
pemikiran bahwa banyak barang bekas terbuang percuma yang dapat dijadikan alat
peraga untuk membantu guru melakukan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan
serta efektif membelajarkan siswa.
Fenomena
yang dimaksud misalnya pada materi perpindahan kalor secara konveksi dan
pemuaian gas, tekanan udara terbuka/tertutup, serta terjadinya angin, angin
puting beliung atau tornado, hujan, dan arus laut serta pada materi perpindahan kalor secara
radiasi, guru dapat menggunakan alat peraga termoskop untuk lebih
meningkatkan pola pikir siswa tentang konsep dari perpindahan panas tersebut. Oleh
karena itu, alternatif yang dapat dilakukan adalah membuat media atau alat
peraga sederhana, misalnya dengan memanfaatkan barang bekas. Berbekal
kreativitas yang cukup, media dan alat peraga yang harganya tinggi jika dibeli
dalam bentuk barang jadi, dapat diperoleh dengan biaya lebih ringan. Berikut
beberapa contoh alat peraga fisika sederhana materi perpindahan kalor yang
dapat penulis jelaskan.
1. Alat
peraga materi perpindahan kalor secara konveksi pada udara/gas
Inovasi yang dilakukan adalah menciptakan alat
peraga proses perpindahan kalor secara konveksi. Alat peraga ini dapat
diterapkan dalam pembelajaran fisika kelas X pada semester 2 dengan kompetensi
dasar: menganalisis cara perpindahan kalor. Dapat pula dipergunakan oleh guru
geografi dalam menyajikan kompetensi dasar: menganalisis atmosfer dan dampaknya
terhadap kehidupan di muka bumi untuk kelas X semester 2.
Berikut
alat dan bahan yang dibutuh-kan untuk membuatnya adalah:
a. Pisau
tajam atau cutter
b. Mistar
c. Toples
plastik bekas, 1 buah
d. Lilin,
1 batang
e. Batu
pipih (+ diameter 5 cm)
Dalam
penggunaannya dibutuhkan alat dan bahan yaitu:
a. Korek
api
b. Lidi,
1 batang
c. Obat
anti nyamuk bakar
d. Plaster
Cara
pembuatannya:
a. Buat
tiga buah lubang (A, B, dan C) masing-masing berdiameter 3, 2, dan 1 cm pada
dinding toples. Tinggi ketiga lubang itu dari alas toples adalah 4 cm. Upayakan
lubang-lubang tersebut berjarak sama satu dengan lainnya.
b. Buat
lagi satu lubang (D) berdiameter 1 cm pada sisi yang lurus dengan lubang
"A". Jarak lubang ini 5 cm dari mulut toples.
c. Potonglah
lilin sepanjang 4 cm dari ujungnya yang bersumbu. Bakarlah bagian bawahnya lalu
rekatkan ke atas batu pipih.
d. Baringkan
toples dengan lubang "A" dan "D" terletak pada posisi atas.
Masukkan batu berlilin tersebut ke dalamnya dan letakkan tepat di bawah lubang
"A". Tutuplah toples itu dengan rapat. Alat telah siap.
Gbr 2: gambar rujukan alat
Cara
kerja perpindahan kalor secara konveksi:
a. Sebelum
digunakan, lubang "B" dan "C" harus ditutup rapat dengan
plaster hingga udara tidak dapat melaluinya.
b. Bakarlah
obat anti nyamuk bakar hingga baranya dapat berasap.
c. Bakarlah
lidi lalu gunakan apinya untuk menyulut lilin di dalam toples.
d. Dekatkan
asap obat anti nyamuk ke lubang "D".
e. Amati
gerakan asap yang masuk ke dalam toples.
f. Bandingkan
bila penutup toples dibuka dan asap didekatkan ke tempat itu.
Peristiwa yang terjadi dari hasil peragaan tersebut
adalah asap akan masuk ke dalam toples melalui lubang "D" maupun
mulut toples dan keluar melalui lubang "A". Peristiwa tersebut
merupakan peragaan perpindahan kalor secara konveksi pada udara/gas, yaitu
perpindahan kalor karena adanya aliran molekul zat. Udara panas di atas api
akan bergerak ke atas dan memanaskan udara dingin di atasnya. Sedangkan udara
dingin di dalam toples akan bergerak ke arah sumber panas dan juga menjadi
panas. Begitu pula udara dingin di luar toples akan bergerak masuk ke dalam
toples kemudian menjadi panas setelah berada di dekat api. Demikianlah perpindahan
kalor terus terjadi selama terdapat perbedaan suhu antara udara di dalam toples
(sekitar sumber panas) dengan udara di luar toples. Dalam kajian geosains
(meteorologi) peristiwa tersebut berkaitan dengan proses terjadinya angin,
yaitu angin bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi (di luar toples)
ke daerah yang bertekanan udara rendah (di dalam toples, sekitar sumber panas).
Percobaan tersebut menjadi pembuktian Hukum Buys Ballot.
2. Alat
Peraga Sederhana Termoskop (materi perpindahan kalor secara radiasi)
Fungsi alat dan bahan yang digunakan
pada pembuatan alat peraga sederhana termoskop adalah:
a. Bolam: alat penerima/penyerap kalor
b. Alkohol: cairan untuk analisis
penyerapan kalor
c. Lilin: sumber kalor
d. Selang: aliran berisi alcohol
e. Papan: penyangga bolam dan selang
berisi alcohol
f. Cat Piloks: pewarna untuk bolam
g. Bor: pelubang dudukan bolam
h. Paku Klem: penyangga selang
i.
Ginju:
pewarna alcohol
j.
Lem
Timbalbalik: penghubung selang dan bolam
k. Paku: penghubung papan rangkaian
l.
Palu:
alat bantu pemasangan paku
m. Plastisin: bahan penutup sambungan
piting bolam dan selang berisi alkohol berwarna
Langkah kerja pada pembuatan alat
peraga sederhana termoskop adalah:
a. Siapkan alat dan bahan pada tabel
alat dan bahan diatas.
b. Buatlah papan 1 dengan panjang dan lebar
22x16cm dan sepasang papan dengan panjang dan lebar 22x8cm.
c. Rangkai ketiga papan hingga
membentuk penopan.
d. Bor sisi atas papan bagiankiri dan
kanan hingga membentuk lubang lingkaran.
e. Lubangi
bolam pada bagian fitingnya, dan keluarkan isi bolam.
f. Cat salah satu bolam dengan warna
hitam.
g. Campurkan alkohol dan gincu. Bentuk
selang seperti pipa U, gunakan paku klem sebagai penyangga dan masukkan alkohol
berwarna kedalam selang sehingga membentuk ketinggian alkohol yang sama.
h. Hubungkan kedua bolam dengan selang berisi
alkohol berwarna dan letakkan lilin ditengahnya.
Gbr 2: contoh gambar rangkaian
Dengan
perangkaian alat sesuai dengan langkah, menggunakan alat dan bahan sesuai
dengan kegunaannya maka didapat hasil yang baik. Alat peraga sederhana
termoskop ini bekerja untuk membuktikan daya serap kalor terhadap warna bahan
yangdigunakan. Dimana saat lilin dinyalakan terjadi penyerapan kalor oleh bolam
berwarna hitam dan bolam bening, perbedaan penyerapan kalor yang terjadi pada
kedua bolam menyebabkan air alkohol berwarna didalam selang yang dihubungkan
dengan bolam bereaksi.Pada percobaan didapat bahwa air alkohol yang berada dibawah bolam hitam terdorong kebawah dan air
alkohol berwarna dibawah bolam bening naik. Hal ini ini menunjukkan bahwa kalor
yang diserap oleh bolam hitam lebih cepat dibandingkan kalor yang diserap pada
bolam bening. Konsep kerja ini merupakan perinsip kerja perpindahan kalor
secara radiasi dimana dipengaruhi oleh warna bahan penyerap kalor.
Sumber:
http://jidint.blogspot.co.id/2014/05/alat-perada-sedehana.html
Tolong tuliskan penulis aslinya ....
BalasHapusJIDINT
BalasHapusMengapa lubang B dan C harus ditutup? Mohon penjelasannya:)
BalasHapuskarya saya, pemenang SEA ITSF 2009
BalasHapusJuara 1 Guru Berprestasi SMA TK Nasional 2016
https://youtube.com/@GuruGeografiNEKATINOVATIF