PARA
MANTAN
Oleh: IG
: @kawai_ neko213
Tulisan
ini didedikasikan kepada semua pihak yang berhasil membuat kesan spesial di
hati penulis yang juga merupakan tokoh utama dalam kisah aneh dan berliku ini. Tulisan
ini ditulis dilatarbelakangi oleh kegalauan luar biasa dan tak terbendung yang
melanda hati penulis. Sebenarnya nggak ada manfaat sepersen pun baca tulisan
ini. Jadi saya saranin ke pembaca, mending berhenti baca dari sekarang, ntar
nyesel. Dilihat dari judulnya aja udah keliatan nggak penting banget. Hanya
curahan hati dari anak alay yang punya banyak mantan dan parahnya dia
nggak bisa move on dari mereka. Karena enggak tau mau curhat
ke siapa, jadi deh bikin tulisan gaje ini. -_- Tapi sok atuh kalo
masih tetep mau tau kisah saya dan para mantan, monggo disimak. :-)
Mantan
Pertama ~ Komandan Rupawan
Beliau
adalah pimpinan dalam sebuah organisasi yang saya ikuti, sekaligus pimpinan
dari delapan orang pengurus luar biasa dari organisasi yang sama. Saya termasuk
di dalamnya. Rupawan menjadi cover luarnya dan menjadi sebuah daya tarik
yang cukup berefek untuk “memancing ikan”. Hal ini cukup terbukti ketika proses
perekrutan calon anggota organisasi berlangsung. Saya kerap menjumpai beberapa
“putri” ngepoin beliau lewat saya. Mulai dari nama, asal, bagaimana
kepribadiannya, dan segala seluk beluk beliau ditanyakan. Beliau cukup populer.
Tapi bukan rupawannya yang akan saya bahas diisini. Kesan dan apa yang hati
saya rasakan selama membersamai beliau dalam satu tahun terakhir ini yang akan
kita kupas tuntas.
Jika
saya diizinkan untuk menilai, beliau tipe orang kurang serius. Walapun status
pemimpin tersematkan pada beliau, saya kurang merasakan aura dan kewibawaannya
sebagai pemimpin. Saya malah sering bertingkah tidak sopan dan semaunya ke beliau.
Hal ini bukan karena saya nggak menghormati beliau, beliau udah saya anggap
seperti teman sendiri. Beliau kelewat santai sih, jadi saya ke beliau juga
santai. Pokoknya beliau beda deh dari pemimpin sebelum dan pada umumnya. Malah
saya sering sekali keceplosan muji beliau dalam forum terkait hal-hal
yang cukup sensitif dan nggak seharusnya dikatakan “cewek” ke “cowok”. Bukan
karena saya punya ”feeling” ke beliau, itu semua murni saya lakukan
karena memang saya tipe orang yang blak-blakan. Apa yang ada dalam
kepala, saya keluarin begitu saja tanpa disaring terlebih dulu. Tanpa mikir
baik atau nggak jika disampaikan. Awalnya saya anggap biasa karena apa yang
saya ucapkan itu sesuai realita. Tapi setelah kejadian berlangsung, saya
menjadi orang yang nyesel senyesel nyeselnya udah berani tanpa mikir
keluarin kata-kata yang kurang pantas dalam forum. Tapi bukannya kapok ngelakuin
itu, saya malah lakuin kesalahan yang sama walau pada kasus dan kondisi yang
berbeda. Selalu saja begitu. Efek dari banyak kejadian itu, saya dan
komandan jadi bahan ledekan orang-orang jail. -_-
Jujur
saya pernah kesel sama komandan. Pernah suatu waktu, disaat sedang
dibutuhkan beliau menghilang. Udah kayak Avatar saja. Udah gitu, beliau jarang
sekali nanyain kabar kerja departemen. Proker apa aja yang sudah
terealisasi, proker apa aja yang belom, apa kendalanya. Pokoknya nggak
perhatian banget. Dan satu kejadian yang paling buat saya kesal yaitu saat
beliau KKN di sebuah desa terpencil di Kab. Semarang selama 40 hari. Beliau
susah sekali dihubungi, padahal kampus dalam keadaan yang semrawut.
Banyak proker yang belum terlaksana, persiapan acara-acara besar yang sangat
jauh dari kata siap dan banyak sekali permasalahan-permasalahan lainnya yang
membutuhkan wejangan beliau agar bisa diselesaikan. Kehadiran beliau
sangat kami tunggu-tunggu, walau hanya sekedar say Hallo di grup Whatsapp,
menanyakan bagaimana kabar organisasi yang ia pimpin atau memberi masukan
terkait permasalahan yang kami hadapi. Tapi beliau tak kunjung menampakkan
diri. Pada awalnya saya memaklumi, mungkin karena beliau sedang berada di desa
yang terpecil dan nggak ada jaringan seluler yang memadai, beliau nggak bisa
memberi kabar. Tapi husnudzhan itu terpatahkan. Pada suatu waktu, disaat
kondisi grup sedang ribut membahas agenda besar terdekat, beliau malah muncul
di grup whatsapp organisasi sebelah yang kebetulan juga saya ikuti. Sedangkan
di grup kami yang jelas-jelas sedang membutuhkan beliau, beliau tak kunjung
menampakkan diri. Dan itu nggak hanya sekali, beberapa kali. Beliau juga sempat
beberapa kali izin ke semarang untuk menghadiri rapat atau kegiatan dari organisasi
sebelah, tapi beliau nggak menyempatkan sedikit waktu beliau untuk kami. Disitu
saya merasa syedih T.T
Qod madho maa madho, yang lalu biarlah berlalu. :-) Dari secuil hal-hal yang nggak mengenakan diatas, ada
banyak kebaikan yang komandan lakukan. Beliau sudah menjadi pemimpin yang baik,
beliau banyak membantu saya. Terutama saat kegiatan Bakti Sosial, salah satu proker
dari departemen yang saya kepalai di organisasi yang kami ikuti. Mulai dari
proses pencarian dana sampai acara selesai beliau sangat membantu meringankan
beban saya. Dan saya sangat berterima kasih akan hal itu. Kalo nggak ada
beliau, entahlah apa yang akan terjadi pada acara Bakti Sosial kami. :’)
Disamping itu banyak hal-hal lain yang membuat saya berkesan dan beruntung
mengenal beliau, tapi nggak bisa saya ceritain satu per satu disini saking
banyaknya. Hoho.. Mungkin cukup sekian curahan hati saya untuk komandan,
intinya beliau adalah salah satu orang spesial dan berkesan dalam hidup saya,
banyak ibrah dan pelajaran berharga yang saya dapatkan selama membersamai
beliau dalam waktu satu tahun terakhir ini. :-) Next kita ke Mantan Kedua, Sekjen Keren... ^^
Bersambung***
Komentar
Posting Komentar